FESTIVAL
BUDAYA LEMBAH BALIEM (FBLB) 2014
Festival Budaya Lembah
Baliem adalah salah satu festival budaya yang tiap tahunnya diadakan di
kabupaten Jayawijaya guna mempromosikan budaya kawasan pegunungan papua kepada
wisatawan baik itu wisatawan nusantara maupun wisatawan luar negeri
(mancanegara). Adapun wisatawan luar negeri yang datang baik dari berbagai
negara antara lain : korea, china, malaysia, dan beberapa negara di kawasan
eropa dan amerika. Begitu juga
dengan wisatawan domestik seperti dari medan, bali, sulawesi dan beberapa
daerah lainnya serta ada juga orang Indonesia yang bekerja di luar negeri seperti
bekerja di Hongkong mengambil cuti untuk berlibur guna menyaksikan Festival
Lembah Baliem. Cukup dengan mereogoh kocek “925 ribu” yakni harga tiket pesawat
dari Jayapura ke Wamena kemudian dilanjutkan dengan perjalanan ke desa Wosi
Distrik Kurulu, dengan angkutan darat yakni dengan naik angkot distrik yang
ongkosnya sekitar 20 -30 ribu rupiah dan membayar karcis per orang 20ribu rupiah
saja, anda bisa menonton festival budaya ini sambil melakukan fotografi budaya
papua mulai dari tari-tarian adat hingga perang-perangan termasuk juga karaban
Babi, semua ada di festival ini. Lagipula festival ini ternyata telah membawa
nama Kabupaten Jayawijaya ini terkenal hingga ke Beijing, China dalam sambutan
Bupati Jayawijaya Bapak Wempi Wetipo sebagai Kabupaten yang mewakili Indonesia
untuk mempromosikan budaya Indonesia.
Acara Festifal Budaya
Lembah Baliem yang meliputi acara perang-perangan ini menceritakan tentang
penyerangan antara satu distrik ke distrik lain. Yakni misalnya antara Distrik
Wollo menyerang Distrik Hubikosi yang diakibatkan adanya permasalahan
perselingkuhan antara warga Distrik Wollo dengan Distrik Hubikosi, sehingga
masalah tersebut menimbulkan adanya peperangan antara 2 Distrik tersebut.
Selain Perang-perangan dalam festival tersebut menampilkan tari-tarian daerah
dari berbagai distrik yang ada di Kabupaten Jayawijaya yang mana salah satu
tema dari tarian tersebut adalah kegiatan berburu dan mencari makan di ladang
oleh mansyarakat tersebut. Kemudian di ikuti juga dengan Festival Karaban Babi,
yang mana Binatang Babi yang diikut sertakan dalam karaban Babi ini masih
berukuran kecil (berumur masih seperti anak Babi) yang berbeda dengan Karaban
Sapi yang ada di Jawa yang mana Sapi yang digunakan berukuran besar. Karaban
Babi disini tradisinya seorang mama-mama menuntun para Babinya untuk mencapai
garis finish perlombaan.
Disamping itu Festival
Lembah Baliem ini juga diadakan selain untuk promosi budaya papua, juga sebagai
ajang menjelang peringatan 17 Agustus-an yang akan di sambung dengan karnaval
yang pesertanya meliputi anak-anak SD, SMP, SMA dan beberapa instansi
pemerintahan seperti PEMDA Kabupaten setempat. Hal ini dilakukan oleh Pemda Kabupaten
Jayawijaya sebagai wujudnya dalam menyemangati Semarak Kemerdekaan tiap
tahunnya sekaligus juga untuk mempromosikan wisata papua yang ada di Wamena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar